Adakala yang dekat pun terasa jauh, bisa kau bayangkan, kami jarang berkontak entah melalui facebook atau hp, dengan pelantara surat pun sering, namun lama terbalas. Dimulai sejak hujan pertama turun menjejali pori-pori tanah hingga sampai saat ini tumpah hingga batas dada orang dewasa, kau tahu pertama kali ini aku melihat banjir parah di pelupuk mataku. Namaku Yadi, seorang cowok cakep yang berani mengeksekusi gaya rambut jenis apapun, termasuk membotaki kepalaku. Pertama aku berucap syukur kepada tuhanku yang memberiku sifat rindu, rindu yang dimana aku bisa menangis, walaupun kata orang lelaki itu tak boleh nangis, namun lelaki yang tak bisa menangis itu aku kiaskan sebagai lentera padam, kau tahu lentera padam?? iya, lentera yang sejatinya untuk menerangi namun tak bisa karena gengsi. Di depan pelupuk mataku ada foto atau mungkin beberapa foto yang menyita mataku amat lama. "aku rindu kamu"kataku pelan dengan dibarengi dentuman hujan "kapan kita bertemu". Fotonya seolah mengajakku berdialog, kata temanku seorang yang mengagumi drama bisa bicara dengan apapun tapi dengan monolog, termasuk aku, aku bisa dibilang jago jika dalam urusan mengarang, mengarang cerita atau bahkan mengarang budget bulanan dari orang tua, kau tahu jatah untuk membeli novel dari orang tuaku hanya Rp.60.000, yang dirata-rata hanya dapat membeli satu buah novel saja, padahal dalam masalah membaca novel aku sangat betah. Jika tidak salah hari itu hari Kamis, mataku masih kerlap-kerlip kunang setelah membaca Kumpulan cerpen dari A.S Laksana yang berjudul Murjangkung dan dilanjut dengan menulis catatan hari ini, namun malangnya aku, buku catatanku tinggal 3 lembar lagi. Tiba-tiba suara getar hpku menyelinap dan mengagetkanku "Tumben"kataku sambil membaca dari siapa pesan tersebut "akhirnya kamu datang juga"batinku dalam hati, dan disaat seperti ini aku berangan bahkan berdoa semoga tuhan memperlambat laju waktu satu jam itu seperti satu hari, hingga aku terasa sangat lama dan melampiaskan rinduku untuknya.
Aku masih rindu walaupun didepanku ada wujud sosok indah itu, seorang wanita yang menemaniku menatap langit malam walau kami jauh, dan saat kami bertatap muka aku malah bungkam, kau tahu mengapa aku bungkam? aku bungkam karena kata-kata yang aku latih untuk bicara denganmu tiba-tiba hilang entah kemana. Cerpenku yang lebih panjang lagi yang berjudul Solitude masih aku simpan di draf, cerpen tersebut berkisah tentang kita, tentang bagaimana dinginnya kita dulu dan ketar-ketirnya aku menghadapi kamu yang ngambek berat.
Isi dari smsku dan dia tak mungkin aku ceritakan disini, kalau kalian yang membaca tulisanku ini tahu apa yang aku bicarakan dengannya, mungkin kalian mengelus dada dan menahan rindu, aku ini seperti orang kehausan yang berada di padang pasir, saat aku dibawa ke sebuah sungai dan saat aku akan minum airnya aku langsung ditarik lagi ke padang pasir, itulah rinduku pada wanita itu, wanita yang kadangkala membuat aku cemburu dan membuat mulutku manyun tak karuan, namun aku yakin sesuatu yang awalnya sulit akan bertahan lama bahkan selamanya kekal, termasuk saat dia ragu dengan cinta yang aku beri, dan bersyukurnya aku karena dia sudah percaya padaku walaupun dengan jangka waktu yang sangat lama. Aku cinta dia, cukup dia saja. Kau tahu maksud dari judul tulisan ini, dimulai dari K dan diakhir N, aku beri tahu maksud dari semua ini bahwa aku sedang KANGEN.
Aku masih rindu walaupun didepanku ada wujud sosok indah itu, seorang wanita yang menemaniku menatap langit malam walau kami jauh, dan saat kami bertatap muka aku malah bungkam, kau tahu mengapa aku bungkam? aku bungkam karena kata-kata yang aku latih untuk bicara denganmu tiba-tiba hilang entah kemana. Cerpenku yang lebih panjang lagi yang berjudul Solitude masih aku simpan di draf, cerpen tersebut berkisah tentang kita, tentang bagaimana dinginnya kita dulu dan ketar-ketirnya aku menghadapi kamu yang ngambek berat.
Isi dari smsku dan dia tak mungkin aku ceritakan disini, kalau kalian yang membaca tulisanku ini tahu apa yang aku bicarakan dengannya, mungkin kalian mengelus dada dan menahan rindu, aku ini seperti orang kehausan yang berada di padang pasir, saat aku dibawa ke sebuah sungai dan saat aku akan minum airnya aku langsung ditarik lagi ke padang pasir, itulah rinduku pada wanita itu, wanita yang kadangkala membuat aku cemburu dan membuat mulutku manyun tak karuan, namun aku yakin sesuatu yang awalnya sulit akan bertahan lama bahkan selamanya kekal, termasuk saat dia ragu dengan cinta yang aku beri, dan bersyukurnya aku karena dia sudah percaya padaku walaupun dengan jangka waktu yang sangat lama. Aku cinta dia, cukup dia saja. Kau tahu maksud dari judul tulisan ini, dimulai dari K dan diakhir N, aku beri tahu maksud dari semua ini bahwa aku sedang KANGEN.