Siangku

18.59


Suara alam menderu serta melenguh panjang
Nafasnya tersengal dalam gertakan sekali
Panas udara bumi tanpa kabarmu
Mungkin aku yang kekanankan
Atau kita
Disiang malam pagi aku memikirkan jelita
Seorang terdamba yang dikirim tuhan dari takdir
Seraya aku  berpikir
Alunan yang senantiasa mengusikku adalah suara tangismu
Ingin sekali aku dekap saat itu juga
Dalam lelahmu
Dan segala permainan dunia
Dalam munafiknya senja
Dalam hinaan cacian melayang
Terpaku dalam corak abadi
Berdesir angan tanda berani

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images