Pria Hujan
23.47
Secercah bunga
senda gurau
barisan ilalang
serbuan lebah nan bising
nyanyian sunyi
dan semua harap-harap cemas salah satu hati
Aku berdiri hanya menekuni sayup-sayup indah dari hujan dari dalam kamar. Ibuku berkata padaku untuk tidak kembali lagi bermain hujan, katanya nanti aku bisa sakit dan demam selama seminggu. Padahal anak-anak sebayaku terlihat asyik memainkan bola dipercikan air, ada pula yang lari-larian disepanjang air yang tergenang, sementara aku hanya diam dikamar sambil terbelenggu selimut tebal ini. Terakhir kali aku bermain hujan yaitu pada desember lalu, sebelum tahun baru 2003 yang mengisyaratkan adikku akan lahir. Namaku Gafin, nama yang diberikan orang tuaku 9 tahun yang lalu, aku terlahir dikota disebelah utara pulau jawa dan kota itu mempunyai beberapa pulau kecil. Singkat cerita aku selalu gatal-gatal dan demam setelah menyentuh air hujan, apakah air hujan begitu terkutuk padaku? padahal air hujan merupakan mainan dari tuhan untuk anak-anak sepertiku. Aku iri pada anak-anak lain yang dengan asyiknya bermain dirintikan air hujan itu. Aku kembali tidur setelah mengintip teman-temanku bermain dengan senda gurau yang amat bahagia.
"Ibu, mengapa aku tidak boleh main air hujan"kataku kepada ibuku yang datang membawa bubur ayam hangat.
"nanti kamu sakit"jawab ibuku singkat padat dan cukup membingugkan
"apakah hujan itu jahat padaku?"
"hanya saja kamu perlu istirahat, kemarin kamu hujan-hujan dan kamu sakit, makan bubur ini"
Aku masih saja tetap bingung untuk mencerna perkataan dari ibuku, hujan tidak jahat katanya, dan hujan juga memang terkadang perih saat menghujam wajahku.
*BERSAMBUNG
senda gurau
barisan ilalang
serbuan lebah nan bising
nyanyian sunyi
dan semua harap-harap cemas salah satu hati
Aku berdiri hanya menekuni sayup-sayup indah dari hujan dari dalam kamar. Ibuku berkata padaku untuk tidak kembali lagi bermain hujan, katanya nanti aku bisa sakit dan demam selama seminggu. Padahal anak-anak sebayaku terlihat asyik memainkan bola dipercikan air, ada pula yang lari-larian disepanjang air yang tergenang, sementara aku hanya diam dikamar sambil terbelenggu selimut tebal ini. Terakhir kali aku bermain hujan yaitu pada desember lalu, sebelum tahun baru 2003 yang mengisyaratkan adikku akan lahir. Namaku Gafin, nama yang diberikan orang tuaku 9 tahun yang lalu, aku terlahir dikota disebelah utara pulau jawa dan kota itu mempunyai beberapa pulau kecil. Singkat cerita aku selalu gatal-gatal dan demam setelah menyentuh air hujan, apakah air hujan begitu terkutuk padaku? padahal air hujan merupakan mainan dari tuhan untuk anak-anak sepertiku. Aku iri pada anak-anak lain yang dengan asyiknya bermain dirintikan air hujan itu. Aku kembali tidur setelah mengintip teman-temanku bermain dengan senda gurau yang amat bahagia.
"Ibu, mengapa aku tidak boleh main air hujan"kataku kepada ibuku yang datang membawa bubur ayam hangat.
"nanti kamu sakit"jawab ibuku singkat padat dan cukup membingugkan
"apakah hujan itu jahat padaku?"
"hanya saja kamu perlu istirahat, kemarin kamu hujan-hujan dan kamu sakit, makan bubur ini"
Aku masih saja tetap bingung untuk mencerna perkataan dari ibuku, hujan tidak jahat katanya, dan hujan juga memang terkadang perih saat menghujam wajahku.
*BERSAMBUNG
0 komentar