Siang ini saya hanya pergi sendiri, dan memang saya sengaja pergi sendiri agar bisa fokus untuk meneruskan novel saya. Saya pergi ke warung kopi Blandongan yang terletak tidak jauh dari kampus saya, disini suasananya nyaman dan pastinya santai sambil sesekali terdengar nyanyian sendu yang dimainkan oleh operator musik. Saya memang pecandu kopi dan penikmat rintik hujan, jika dua unsur tersebut digabung yaitu hujan dan kopi biasanya tercipta beberapa puisi tentang nostalgia.



Siang ini di warung kopi Blandongan tidak begitu ramai, mungkin karena masih banyak pengunjungnya yang kuliah dan kerja, kebetulan siang ini kuliahku tidak padat, sehingga saya punya banyak waktu untuk memanjakan lidah dengan secangkir kopi jahe yang berhawa damai.

Harga kopi disini pun tidak begitu mahal, pas dengan uang saku mahasiswa yang gandrung akan kopi. Tempat ini juga asyik untuk nongkrong, bisa terlihat dari canda tawa yang terdengar di sebrang meja. Tua, muda pun bahkan yang tidak kenal ikut nimbrung jika ada topik yang menarik untuk mereka, semisal masalah bola dan politik serta sastra, disini saya tidak kesepian.