Biarkan Aku Jadi Badut Yang Bodoh

09.58

Lancang memang betapa hati tersakiti, yang ada hanya meracau sejadinya, banyak lelaki yang tidak tahu malu, sedikit-sedikit kesana sedikit-sedikit kemari. Lebih baik berteman dengan pembunuh yang punya hati nurani daripada ulama yang seorang pendusta. Malam itu aku hanya termenung sendiri, dan percaya bahwa air mata selalu mendatangkan pelangi di akhir isakan. Saat waktu terus berlalu, yang mendung terlihat cerah dan yang cerah terlihat mendung. Aku bukan hidup di masa lalu, kala di masa lalu mungkin aku bisa membunuh orang semauku, tapi sekarang aku hanya remaja yang harus taat kepada hukum yang entah ditaati oleh pembuatnya atau tidak. Yang ada hanya gurauan sinis, melankolis yang amat sempurna ada pada diriku, di masa lalu kami adalah sepasang kekasih, dan sakit memang jika menerima kejujuran yang tidak kita hendaki. Seorang Adebayan yang di masa lalu sangat disegani karena keras dan tegasnya kini harus bersikap biasa, seperti orang lain dan bergaul seperti orang lain, buka seperti bangsawan keraton. Raja ke 5 adalah temanku, raja ke 6 adalah seseorang yang pernah aku gendong, aku disini menjadi manusia kecil, tak bisa berbuat apa-apa semauku, tapi kelak aku akan membuktikan bahwa kematianku tidak sia-sia. Entah mengapa banyak sekali perselisihan, banyak sekali aroma pembunuhan dalam hukum yang sudah disahkan oleh sang ahli. Badut, iya badut yang lucu tetapi dia menahan pedih.
Aku punya cerita begini:
Saat itu Surya sedang rindu dengan mantan kekasihnya yang 2 tahun lalu menikah dengan sahabatnya sendiri dan sekarang sudah mempunyai anak yang bernami Adelami, Surya sendiri belum menikah karena dia masih cinta kepada mantan kekasihnya itu, suatu hari ada badut yang lewat rumahnya dan dia pun memanggil badut itu. Surya mempunyai ide yang cemerlang, dia berbicara dengan badut itu.
"Boleh aku menyewa kostum kamu mas"kata Surya
"boleh, tapi untuk apa"jawab si Badut
"untuk menemui seseorang"
"biayanya 100 ribu sehari, gimana?"
"okelah mas, tapi mas bisa ikut saya gak"
"baiklah, kebetulan saya mempunyai 2 kostum, pinjam kapan"
"sekarang saja mas"

dengan jawaban itu, si Badut pun berlari ke arah rumahnya yang ternyata tidak jauh dari rumah Surya, entah apa yang ada dipikiran Surya, belakangan Surya sangat merindukan kekasihnya itu yang dulu pernah dimiliknya, selang beberapa saat si Badut pun datang dengan membawa kostum badut lain.
"ini mas, silahkan dipakai, terus saya temani mas"
dengan berlinang air mata, Surya meraih kostum itu dan masuk kedalam rumah untuk berganti kostum. Lelaki boleh menangis dan itu tidak dilarang, di masa lalu pun aku sering menangis kepayahan saat ada yang menyakitiku, cinta, rindu, dusta itu pasti ada. Jangan bilang benci karena mungkin orang itulah yang akan mencintaimu.

Dengan langkah yang pasti Surya keluar dengan kostum badut yang lucu, mukanya sudah dicat putih dan bagian bibirnya merah, dan si Badut masih bingung dengan apa yang akan dilakuka Surya.
"mari mas kita berangkat"
dengan langkah yang pasti, Surya dan si Badut melangkah perlahan sambil sesekali menampilkan kelucuan dalam pedihnya hati Surya, setelah berjalan 1 jam Surya dan Si Badut sampai dirumah mantan kekasih Surya, terlihat suami, anak dan mantan kekasih surya sedang bermain di teras depan rumah. Awalnya surya ragu-ragu tapi dia tetap melangkah.
"hiiiiiiiiiiiiiii ada badut, sayang"kata mantan kekasih surya kepada anaknya.
gelak tawa keluarga kecil itu pecah saat surya dan si badut menampilkan kelucuan mereka, terlihat mata surya menampilakn air mata yang menumpuk di pinggir mata, dia rapuh saat itu tapi dia masih menari dengan lincah tapi terpaksa, sesekali surya mengeluarkan coklat dan diberikan kepada anak mungil itu, hati surya pecah saat itu dan dia masih menari dan memberikan coklat hingga dia usaikan penampilannya. Kelaurga itu sangat berbahagia sekali dengan hiburan oleh surya, surya dan si badut pun beranjak pulang. Tapi mantan kekasih surya memanggilnya.
"mas baduuuuuuuut"teriaknya
Surya dan si badut menoleh dan menghampiri, mantan kekasih surya menyodorkan uang 50 ribu untuk mereka berdua, namun surya menolaknya sambil berkata.
"Kelucuan bukan untuk dibeli, tapi untuk menghibur hati"
mantan kekasih surya kaget karena kata-kata itu pernah diucapkan surya saat mereka berdua masih pacaran dulu.
"Surya"katanya dengan lirih
dan surya serta si badut melangkah pergi dengan segera takut suami dari mantan kekasihnya mengetahui bahwa itu surya, hari itu surya menjadi manusia bodoh yang berani menunjukkan cintanya, surya bukan bodoh, tapi dia berkata padaku begini "Cinta kami tak lekang oleh waktu" dan dia mulai duduk dengan rileks namun dia bangkit kembali dan berkata "cintaku tak lekang oleh waktu".


You Might Also Like

1 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images